Rabu, 20 Mei 2009

Selasa, 19 Mei 2009

A. Tujuan

1. Mengenal sifat-sifat bandul fisis
2. Mengamati ayunan fisis
3. Menghitung percepatan gravitasi

 B. Teori
Getaran merupakan gerak bolak-balik yang periodik. Setiap benda yang bergetar akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya sendiri pada getaran harmonik, bekerja gaya-gaya yang selalu mengarah kesatu titik yang besarnya sebanding dengan jarak titik tersebut.
Bila suatu sistem ayunan, bagian-bagian yang bergerak memiliki massa dan ukuran yang cukup besar (tidak dapat diabaikan) maka sistem ayunan ini dinamakan sebagai ayunan fisis. Pada gambar di bawah ini terdapat sebuah bandul fisis yang terdiri atas sebuah batang dan silinder pejal sebagai bandulnya. 

Bila disimpangkan dengan sudut yang kecil, kemudian dilepaskan maka ayunan ini dapat dianggap sebagai getaran harmonis
Salah satu contoh getaran harmonik adalah bandul fisis. Bandul fisis ini adalah getaran harmonik sederhana yang sering di bahas dalam buku-buku teks fisika dan sangat popular untuk didemontrasikan. Untuk mengetahui lebih lanjut, dalam laporan ini akan di bahas mengenai bandul fisis, teori-teori, cara perhitungan dan jalannya praktikum.
Untuk pengenalan awal tentang bandul fisis, bandul fisis adalah bandul sederhana dengan beban massa (m), diikat pada tali panjang (L), dan diayun dengan sudut simpangan tidak benar.
 Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang dapat berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertical terhadap sumbu tertentu. Dalam gambar di atas sebuah benda yang berbentuk tak teratur diputar di sekitar suatu sumbu tak bergesekan yang mendatar O dan digeser dari tegak dengan sudut . Jarak dari poros ke pusat gravitasi adalah h, momen inersia bandul di sekitar suatu sumbu adalah I, dan massa bandul adalah m. Berat mg menyebabkan suatu momen gaya pembalikan.

T = - (mg) (h sin )

 C. Alat dan Bahan

1. Bandul fisis terdiri atas dua keping logam berbentuk silinder yang dapat dihubungkan dengan batang logam yang berlubang-lubang.

Keterangan :
a. batang
b. poros penggantung
c. keping
d. lubang

2. Stopwatch
3. Mistar

 D. Cara Kerja

1. Ukurlah dan catat 
 Masa keping (Mk)
 Masa batang (Mb)
 Panjang batang (L)
2. Tentukan letak pusat keping M, ukur dan catat jarak OM (b).
3. Tentukan letak pasak P, ukur dan catat jarak OP (a)
4. Ayunkan bandul fisis dengan simpangan sudut   5o, catat waktu yang dibutuhkan untuk 50 ayunan penuh dengan stopwatch (t), ulangi sebanyak 2 kali.
5. Catat waktu untuk x ayunan selama 5 menit (tx).
6. Ulangi percobaan dari no 3 sampai dengan no 5, dengan jarak padak yang berbeda.
7. Tentukan letak pusat massa bandul massa (C), jarak pasak ke pusat massa bandul (d), periode (T) dan gravitasi.


 E. Pengamatan dan Perhitungan

1. Massa keping (Mk) = 2.5755 kg
 Massa kunci = 0.0367 kg
 Massa batang (Mb) = 0.698 kg 
 Panjang batang (L) = 112.5 cm = 1.125 m

2. Jarak OM1 = 86 cm = 0.86 m
 Jarak OM2 = 95.5 cm = 0.955 m

 Pengukuran ke 1 Pengukuran ke 2
3. Jarak OP (a) 6 cm = 0.06 m 0.06 m
4. t 50 ayunan 88.09 s 91.86 s
  t 50 ayunan 95.48 s 93.73 s
 tx 300 detik 300 detik

5. Menentukan letak pusat massa bandul fisis (C)
Pusat massa bandul fisis adalah C (Xc, Yc)
Xc berimpit dengan sumbu Y, sehingga Xc = 0 dan


Yc =  


Yc = ordinat pusat massa bandul fisis
Mk = massa keping
Mb = massa batang
L = panjang batang
b = jarak ujung batang atas sampai ke pusat keping


Percobaan ke 1



Yc =



Yc =
 




Yc = 


Yc = 0.79656 m

Percobaan ke 2



Yc =





Yc =
 




Yc = 


Yc = 0.8713 m


6. Menentukan jarak pasak ke pusat massa bandul fisis (d)

d = Yc - a

d = jarak pasak ke pusat massa bandul fisis
Yc = pusat massa bandul fisis
A = jarak ujung batang atas sampai ke pasak

d1 = 0.79656 m - 0.06 m
 = 0.73656 m

d2 = 0.8713 m - 0.06 m
= 0.8113 m

7. Menentukan Periode (T)

50 ayunan11, t = 88.09 detik
50 ayunan12, t = 91.86 detik
tx 5 menit = 300 detik
50 ayunan21, t = 95.48 detik
50 ayunan22, t = 93.73 detik
tx 5 menit = 300 detik

Periode (T) sementara (Ts1) = 
   

  =


  =

  = 1.8357 detik

Jumlah ayunan x = 
   
  = 
   

= 163 ayunan penuh
 
Periode yang lebih teliti (T) = 

  = 1.8404 detik


Periode (T) sementara (Ts2) = 
   

  =


  =

  = 1.8921 detik





Jumlah ayunan x = 
   
  = 
   
  = 158 ayunan penuh
 
Periode yang lebih teliti (T) = 

  = 1.899 detik
 
 

 gravitasi = 



  =


  = 10.598 m/s2



 F. Pembahasan
 
 Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakansetiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung perioda yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.
Pada percobaan ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya adalah bandul fisis
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahasntentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut. Bandul fisis adalah bandul sederhana dengan beban massa (m), diikat pada tali panjang (L), dan diayun dengan sudut simpangan tidak benar.
Dari hasil praktikum diperoleh hasil sebagai berikut :
letak pusat massa bandul fisis (C)1 = 0.79656 m
letak pusat massa bandul fisis (C)2 = 0.8713 m
d1 = 0.73656 m
d2 = 0.8113 m
Periode1 = 1.8404 detik
Periode2 = 1.899 detik
gravitasi = 10.598 m/s2
Percepatan gravitasi bernilai tetap yaitu 9.08 (ms-2), namun hasil yang diperoleh 10.598 m/s2, hal tersebut mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam pengamatan, atau dalam menggoyangkan bandul.


G. Kesimpulan

Dari hasil praktikum diperoleh hasil sebagai berikut :
letak pusat massa bandul fisis (C)1 = 0.79656 m
letak pusat massa bandul fisis (C)2 = 0.8713 m
d1 = 0.73656 m
d2 = 0.8113 m
Periode1 = 1.8404 detik
Periode2 = 1.899 detik
gravitasi = 10.598 m/s2
 Percepatan gravitasi bernilai tetap yaitu 9.08 (ms-2), namun hasil yang diperoleh 10.598 m/s2, hal tersebut mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam pengamatan, atau dalam menggoyangkan bandul.



Daftar Pustaka

www.labfisika-untirta.com [28 03 09] 
www.geocities.com/dmipa/dictate/momen.PDF [28 03 09] 
www.tofi.or.id/download_file/Soal%20Ayunan%20Fisis_final.pdf [28 03 09]
ne.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/fisika-dasar/laporan-bandul [28 03 09]

tugas bahasa indonesia cerpen

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dengan ditunjang dengan keterampilan hingga Ia layak disebut professional. Profesi yang dijalani sesuai dengan bakat dan minat akan mendorong seseorang menjadi seseorang yang memiliki performa kerja yang luar biasa. Contohnya berdasarkan cerpen yang penulis baca, ketika Ferina menjadi seorang wartawan berita, sebagai seorang pemula Ia memiliki prestasi yang luar biasa. Dalam waktu 3 tahun Ia telah menjelajahi beberapa kota, dan beberapa pulau di Indonesia. Sedangkan apabila profesi yang dijalani tidak sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga seringkali orang tersebut mengalami hal yang disebut underachiever atau tidak dapat menunjukan hasil pekerjaan atau prestasi yang optimal. Contohya, ketika Ferina menjadi wartawan gossip, terdapat masalah-masalah sebagai berikut yaitu :
1. Ia ditugaskan oleh atasannya untuk menulis berita gossip yang sebetulnya hanya rekayasa.
2. Ia merasa bersalah dengan melakukan hal tersebut, sehingga Ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. 

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah pada kasus Ferina adalah sebagai berikut :
1. Profesi yang tidak sesuai bakat dan minat.
2. Ferina adalah seseorang yang lekas puas.
3. Ferina suka berganti-ganti pekerjaan.
4. Ferina adalah seseorang yang lekas bosan dengan pekerjaannya.


C. PEMBATASAN MASALAH

Pada penulisan kali ini penulis membatasi masalah pada Ferina adalah seseorang yang lekas bosan dengan pekerjaanya.

D. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penulisan ini adalah bagaimana keadaan Ferina yang lekas bosan pada pekerjaannya.






















BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. KERANGKA TEORI

1. Definisi Bakat

“Bakat adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu”. (Dewa Ketut Sukardi., 1990 : 106). “Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”. (Connny Semiawan, dkk., 1984). 
“Bakat sangat kecil kemungkinannya untuk berubah. Bakat itu adalah relatif tetap sepanjang waktu tertentu. Karena bakat itu relatif stabil, maka bakat-bakat itu dapat digunakan untuk membantu memprediksi keberhasilan dalam bidang kependidikan dan karir, serta memberikan suatu landasan untuk mengambil keputusan karir.” (Dewa Ketut Sukardi., 1990 : 107).
Menurut Warrren dalam bukunya yang berjudul “Dictionary of Psychology”, bahwa “Bakat (aptitude) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi atau disposisi-disposisi tertentu yang menggejala pada kecakapan seseorang untuk memperoleh dengan melalui latihan satu atau beberapa pengetahuan keahlian atau suatu respon seperti kecakapan untuk berbahasa, musik dan sebagainya”. (Blum and Blinsky, 1971 : 174).
“Bakat (aptitude) adalah suatu kualitas yang nampak pada tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, seni mengarang, , kecakapan dalam matematika, keahlian dalam bidang mesin, atau keahlian-keahlian lainnya”. (Crow and Crow, 1973 : 129)
“Bakat merupakan suatu disposisi. Disposisi itu dapat berkembang tetapi mungkin pula tidak berkembang. Hal ini tergantung pada latihan/ pendidikan yang diberikan. Hal ini tergantung kepada latihan/ pendidikan yang diberikan. Apabila disposisi itu mendapat latihan yang diberikan cukup memadai, maka disposisi tersebut akan berkembang menjadi suatu kecakapan yang nyata. Tetapi apabila tidak mendapat latihan/ pendidikan yang baik maka yang ada tidak berkembang sebagaimana mestinya. Disposisi yang tidak mempunyai kesempatan berkembang disebut sebagai bakat terpendam. Bakat tersebut mempunyai kualitas tertentu. Pada manusia yang normal terdapat sejumlah jenis bakat khusus yang berbeda-beda kualitasnya. Ada kualitas bakat yang rendah dan ada kualitas bakat yang tinggi. Apabila semua jenis bakat yang ada pada seseorang mempunyai kualitas yang tinggi maka orang tersebut akan merupakan orang yang ahli dalam semua bidang. Sebaliknya apabila semua jenis bakat yang ada pada seseorang berkualitas rendah maka orang tersebut akan bodoh dalam segala bidang”. (Wayan Nurkancana, 1993 : 192)

2. Definisi Minat

“Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan” (Kamisa,1997 : 370). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. “Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya”. (Gunarso, 1995 : 68). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995 : 144).

3. Definisi Profesi

Definisi profesi adalah ”bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan dan keahlian tertentu”. (http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/24/opi05.html). ”Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik”. (www.bpkpenabur.or.id)
Profesi adalah:
1. Jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus. Contohnya pengobatan atau pertanian.
2. Pernyataan tentang kepercayaan, perasaan, atau pemikiran tentang sesuatu.
(Kamus Oxford:Learner Pocket Dictionary new Edition 2003)

B. KERANGKA BERFIKIR

Bakat dan minat seseorang sangat berpengaruh terhadap kemajuan prestasinya/ hasil pekerjaanya. Karena jka kita menyukai suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut akan menjadi lebih mudah untuk dikerjakan. Dari sudut pandang produktivitas terbukti bahwa mereka yang bekerja sesuai dengan bakatnya akan memberikan produktivitas optimum. Dari sisi pandang kesehatan terbukti bahwa mereka yang bekerja sesuai dengan bakatnya hidup lebih sehat dan bahagia. Dari sisi agama, semua agama menganjurkan untuk bekerja / beramal sesuai dengan bakat, pembawaan, potensi dan kekuatannya masing masing. Ada jalan sukses ada cara sukses. Untuk mencapai tujuan, maka jalan yang benar lebih penting ketimbang cara yang benar. Jalan yang benar selalu berkaitan dengan potensi / kekuatan seseorang / organisasi. Dengan demikian bagi Individu, Bakat merupakan potensi luar biasa yang harus dikenali dan dimanfaatkan. Menemukan Potensi dan Keterbatasan merupakan awal yang sangat penting dalam memilih karir agar menghasilkan kinerja maksimum. 
Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat
a) Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b) Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
c) Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
Faktor – faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang (Yuwono, 2001 : 40)
a) Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.
b) Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.
c) Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat
a) Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
b) Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
c) Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
“Minat dapat ditimbulkan dengan cara :
a) Membangkitkan suatu kebutuhan.
b) Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.
c) Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik”. (Effendi dan Praja, 1993 : 72).









BAB III
PEMBAHASAN DAN ISI

Cerpen yang berjudul Ferina berceritakan tentang seorang gadis yang memiliki banyak bakat, Ferina memiliki kualitas bakat yang tinggi, sehingga ia ahli dalam semua bidang, antara lain menari, menyanyi, mengarang, berpidato, melukis, main piano, dan mengutak-ngatik mesin mobil. Ia memiliki kualitas bakat yang tinggi. “Apabila semua jenis bakat yang ada pada seseorang mempunyai kualitas yang tinggi maka orang tersebut akan merupakan orang yang ahli dalam semua bidang”. (Wayan Nurkancana, 1993 : 192). Awalnya Ia adalah seorang penari, 3 tahun menggeluti dunia menari membuatnya merasa bosan, dan Ia pun memutuskan untuk menjadi seorang wartawan. “Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya”. (Gunarso, 1995 : 68). Sebagai seorang pemula Ia memiliki prestasi yang sangat luar biasa membanggakan. “Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih”. (Hurlock, 1995 : 144). Namun ketika Ferina berada di puncak kesukseskan, atasannya menugaskan Ia untuk menulis berita tentang gossip, hal tersebut tidak sesuai dengan kata hatinya, karena sebetulnya berita tersebut hanyalah berita yang tidak benar. Hal itu sangat mengganggu ketenangan hidupnya. Sehingga Ia memutuskan untuk meninggalkan profesi yang sangat ia cintai. Salah satu hal yang mempengaruhi minat adalah kondisi kerja, seperti yang dikutip dari creasoft.files.wordpress.com, Effendi dan Praja mengatakan bahwa tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi. “Bakat sangat kecil kemungkinannya untuk berubah. Bakat itu adalah relative tetap sepanjang waktu tertentu. Karena bakat itu relative stabil, maka bakat-bakat itu dapat digunakan untuk membantu memprediksi keberhasilan dalam bidang kependidikan dan karir, serta memberikan suatu landasan untuk mengambil keputusan karir.” (Dewa Ketut Sukardi., 1990 : 107).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Profesi yang dijalani sesuai dengan bakat dan minat akan mendorong seseorang menjadi seseorang yang memiliki performa kerja yang luar biasa. Sedangkan apabila profesi yang dijalani tidak sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga seringkali orang tersebut mengalami hal yang disebut underachiever atau tidak dapat menunjukan hasil pekerjaan atau prestasi yang optimal.

B. SARAN

Untuk mencapai prestasi, maupun hasil pekerjaaan yang optimal, seseorang sebaiknya bekerja sesuai bakat dan minatnya.









DAFTAR PUSTAKA

creasoft.files.wordpress.com [14 04 2009]

Ketut Sukardi, Dewa 1990. Analisis Tes Psikologi. Rineka Cipta. Denpasar

mhzen.wordPress.com [15 April 2009]

Nurkancana, Wayan. 1993. Pemahaman Individu. Usaha nasional. Surabaya

Siregar, Sori. 2006. Sang Pemimpin (Kumpulan Cerpen Karya Sori Siregar). Departemen Kebudayaan RI. Jakarta.
tpers.net [15 April 2009]

www.suaramerdeka.com [15 April 2009]

www.talentsmapping.com [14 04 2009]